Ade Indarta tentang menjadi seorang penerjemah

01/04/2014

Sertifikasi Manajemen Kualitas dalam Pelokalan

Filed under: Sertifikasi,Ulasan — Ade @ 00:51

Quality Management In Localization Certification In association with TAUSIni salah satu sertifikasi yang masuk dalam rencana pengembangan diri saya tahun ini. Sertifikasi ini diadakan oleh TAUS, sama seperti Sertifikasi Manajemen Proyek Pelokalan yang saya ambil beberapa waktu lalu. Kelebihannya dibandingkan sertifikasi sebelumnya adalah sertifikasi ini sepenuhnya bisa diambil secara online.

Total biaya yang dikenakan adalah USD 365, sudah termasuk biaya tes sertifikasi. Materi yang harus dipelajari pada dasarnya terbagi menjadi dua: materi yang berkaitan dengan manajemen kualitas penerjemahan dan praktik langsung menggunakan alat bantu Dynamic Quality Framework (DQF tool) dari TAUS. Saya menghabiskan waktu sekitar 6-8 jam untuk mengikuti materi online-nya yang disajikan melalui Litmos LMS. Ini belum termasuk waktu yang saya gunakan untuk mencoba sendiri DQF tool tersebut.

Pembahasan mengenai kualitas penerjemahan diawali dengan pembahasan mengenai standar kualitas umum yang bisa diterapkan dalam konteks terjemahan dan penerjemahan, seperti ISO 9001:2008, standar manajemen kualitas dari PMBOK Guide®,  ISO 21500:2012, CMII, dan Six Sigma. Selanjutnya, materi mengarah secara khusus pada standar kualitas internasional untuk penerjemahan, seperti 15038, CAN CGSB 131.10, dan ASTM F2575-06 Standard Guide. Bagian terakhir materi online berisi penjelasan terperinci mengenai cara kerja, laporan penelitian, serta studi kasus penggunaan DQF di beberapa perusahaan besar anggota TAUS, seperti Pactera dan Intel.

Setelah mengikuti semua pembahasan secara online tersebut, saya bisa mengikuti ujian sertifikasinya. Ujian diadakan secara online menggunakan sistem yang sama. Total pertanyaan yang harus dijawab dalam ujian ini adalah 25 pertanyaan. Hasil kelulusan bisa segera didapat setelah selesai mengerjakan ujian dengan syarat kelulusan menjawab 70% pertanyaan dengan benar.

Secara umum sebenarnya saya agak kecewa dengan sertifikasi ini. Waktu pertama mendaftar, saya membayangkan materi yang dibahas dan diajarkan adalah mengenai pelokalan (sesuai dengan namanya). Namun, seperti yang saya jabarkan di atas, hampir semua pembahasan hanya menyinggung soal penerjemahan. Tidak ada satu pun bab yang membicarakan soal kualitas pelokalan, misal seperti strategi melakukan internasionalisasi pada pengembangan perangkat lunak, cara mengukur kualitas produk yang telah dilokalkan (produk yang dilokalkan, bukan teks yang diterjemahkan), kepuasan pengguna lokal, dsb. Meski pun demikian, bagi penerjemah, sertifikasi ini cukup bermanfaat untuk menguasai standar internasional kualitas penrejemahan secara umum dan penggunaan alat bantu DQF.

Oya, jika tertarik mencicipi sertifikasi ini, video youtube di bawah ini berisi konten yang sama dengan bagian pendahuluan jika Anda mengikuti sertifikasi ini.

 

 

 

Powered by WordPress